Mengenal Tipologi Sosial Masyarakat Desa Sapit Kecamatan Suela dalam Pengembangan Desa Wisata Budaya
Abstract
Sapit is a village that has seen rapid development in the tourism sector. Sapit is also known as a village with many cultures that have been preserved from generation to generation. In general, with the establishment of Sapit village as a tourist village, the social and cultural values that are maintained should begin to fade, but in fact, the people of Sapit village really maintain local wisdom, namely customs and culture which are then used as profiles in developing tourism. This study aims to discuss the social typology of the Sapit village community, Suela sub-district in developing a tourist village. Data collection tools through interview guidelines, documentation, and surveys by distributing questionnaires. The sample selection in this study used a random sampling of 50 respondents. Next, the data analysis technique is to interpret, describe, and draw research conclusions. The results show that Sapit village is included in mechanical solidarity, because the Sapit village community in developing a tourist village cooperates with each other in any way, especially in the Sapit village youth group and for the community both from teenagers to adults, still willing to participate in the development process, even though it only provides support in material and non-material forms.
Sapit merupakan desa yang memiliki perkembangan pesat dalam sektor pariwisata. Sapit juga terkenal sebagai desa dengan banyaknya budaya-budaya yang dilestarikan secara turun-temurun. Secara umum, dengan dijadikannya desa Sapit sebagai desa wisata, seharusnya sedikit tidak nilai sosial dan budaya yang dipertahankan mulai luntur, tetapi kenyataannya masyarakat desa Sapit justru sangat mempertahankan kearifan lokal, yaitu adat dan budaya yang kemudian dijadikan profil dalam mengembangkan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang tipologi sosial masyarakat desa Sapit kecamatan suela dalam mengembangkan desa wisata. Alat pengumpulan data melalui pedomaan wawancara, dokumentasi, dan survey dengan menyebarkan kuesioner. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling sebanyak 50 orang responden. Selanutnya teknik analisis data dengan mengterpretasikan, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa Sapit termasuk dalam solidaritas mekanik, karena masyarakat desa Sapit dalam mengembangkan desa wisata saling bekerjasama dari segi apapun, khusunya pada karang taruna desa Sapit dan untuk masyarakat baik dari kalangan remaja sampai dewasa masih mau berpartisipasi dalam proses pengembangan, walaupun hanya memberikan dukungan dari bentuk material mupun non material.
References
Atmoko, T. P. H. (2014). Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Media Wisata, 12(2), 146–154. https://doi.org/10.36276/mws.v12i2.209
Aziz, A. L. (2015). Penguatan Identitas Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional dan Bahasa Persatuan Jelang Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jurnal Studi Islam, 6(1), 14–20.
Cut Khairani, Zunuanis, E. (2021). Budaya Meurukon dalam Masyarakat Aceh (Meurukon Culture In Aceh Society). Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1–6.
Damayanti, F., & Febrianto, R. S. (2020). Karakteristik Sosial Masyarakat yang Berpengaruh pada Tipologi Hunian Warga Desa Polaman Kabupaten Malang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan Dan Infrastruktur (SENTIKUIN), 3, 1–7.
Fitari, Y., & Ma’rif, S. (2017). Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 5(1), 29. https://doi.org/10.14710/jwl.5.1.29-44
Fransiskus Xaverius Dako, Ris Hadi Purwanto, Lies Rahayu W. Faida, S. (2019). Tipologi Pola Konsumsi Pangan untuk Menjaga Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Lindung Mutis Timau KPH Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Ketahanan Nasional, 25(1), 92–106.
Ghani, Y. A. (2009). Pengembangan Sarana Prasarana Destinasi Pariwisata Berbasis Budaya di Jawa Barat. Jurnal Parawisata, IV(1), 22–31.
Hamzani, Y. (2017). Tradisi Penghormatan Mushaf Kuno di Desa Sapit, Lombok Timur. Suhuf, 10(2), 287–306.
Hamzani, Y. (2018). Penghormatan Terhadap Mushaf Kuno di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB.
Haslan, M. M., & Fauzan, A. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Merariq pada Masyarakat Suku Sasak. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, 9(2), 15–23.
Hasliyati, A., Safitri, I., Novaldin, I. D., & Supiarmo, M. G. (2021). Eksplorasi Etnomatematika pada Bangunan Tradisional Uma Lengge. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 05(0), 3311–3321.
Herdiana, D. (2019). Peran Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat. Jurnal Master Pariwisata, 6(1), 63–86.
Kuswandi, A., Purwatih, A. R., & Nuraini, S. (2018). Pengembangan Kawasan Pariwisata dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Governance, 8(1), 82–101.
Lis Nurrani, M. B. & S. T. (2017). Tipologi Penggunaan Lahan Oleh Masyarakat pada Zona Penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata di Kabupaten Halmahera Timur. Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 11(3), 223–235. https://doi.org/10.20886/jsek.2014.11.3.223-235
M. Agus Sutiarso, K.T. Pratiwi Arcana, N.P. Eka Juliantari, I. M. B. G. (2018). Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya di Desa Selumbung, Karangasem. Jurnal Parawisata Budaya, 3(2), 15–24.
Meri Nur Amelia, Yulianto Eko Prasetyo, I. M. (2017). E-UMKM: Aplikasi Pemasaran Produk UMKM Berbasis Android Sebagai Strategi Meningkatkan Perekonomian Indonesia. Prosiding SNATIF, 11–16.
Musyafa Adli, Z. R. (2020). Perancangan Desain Karakter Tentang Perseteruan di Indonesia dalam Film Pendek Animasi 2D “Perang Sarung.” E-Proceeding of Art & Design, 7(2), 1458–1465.
Najamudin, & A. (2022). Urgensi Budaya Bima Maja Labo Dahu dalam Mendorong Revolusi Mental. 4(1), 48–54.
Prananda Putra, A. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Air Terjun Selendang Arum, Songgon - Banyuwangi. Jurnal Master Pariwisata, 5(1), 171. https://doi.org/10.24843/jumpa.2018.v05.i01.p09
Sefira Ryalita Primadany, Mardiyono, R. (2015). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah. Jurnal Administrasi, 1(4), 135–143.
Sukarni, S., & Windhari, G. A. E. (2017). Pengrajin Batik Sasambo Di Desa Rembitan Dalam Membentuk Wisata Berbasis Batik Sasambo. Lumbung Inovasi: Jurnal …, 2, 23–28. http://journal-center.litpam.com/index.php/linov/article/view/410
Thompson, K. (2007). Emile Durkheim. In Fifty Key Sociologists: The Formative Theorists (Issue January 1982). https://doi.org/10.5771/9783956508455-37
Yudi Ariyanto, R. (2019). Aspek ritual dan sosial dalam tipologi perilaku keberagamaan masyarakat. Jurnal Tadris, 13(1), 39–50.
Zakaria. (2018). Desa Sade Sebagai Tujuan Wisata Budaya. 1–12.