Peningkatan Pengetahuan Tuberkulosis (Tbc) Melalui Upaya Mengurangi Angka Penderita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi Kab. Pekalongan

  • Yulian Wahyu Permadi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • St Rahmatulah Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Nuniek Nizmah Fajriyah Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Nanda Meilia Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Intan Mardiyani Sari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Keywords: Sragi; TBC; Pemerintah; Desa;

Abstract

Indonesia telah menempati peringkat ke 5 dunia sebagai negara dengan jumlah penderita tuberkulosis (TBC) terbanyak. Hal ini membuat pemerintah harus lebih berupaya dengan giat dalam melakukan pencegahan terjadinya penyakit TBC paru serta berfokus pula pada pengobatan bagi masyarakat yang sudah terkena penyakit tersebut. Tujuan pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mendeteksi secara dini adanya penyakit TBC. Metode kegiatan pengabdian meliputi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi, sebagai berikut : Tahap Persiapan meliputi: administrasi, flayer dan persiapan masyarakat, Tahap Pelaksanaan meliputi : pembagian lembar kuesioner pre test, penyuluhan, Diskusi  dan tanya jawab dan Tahap Evaluasi meliputi : pembagian lembar kuesioner post test. Pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa khususnya warga Kecamatan Sragi Kab. Pekalongan menjadi sasaran dan diharapkan dapat diaplikasikan guna upaya pencegahan terjadinya TBC dalam kehidupan sehari-hari. Dengan peningkatan pengetahuan tentang TBC, tentang tanda dan gejala, pencegahan dan penatalaksanaannya, diketahui dari hasil pre test dan post test pada pre test 49.3% baik dan 20% kurang mengenai pengetahuan tentang TBC. Pada post test tingkat pengetahuan tersebut meningkat menjadi 61.5% dan 0% kurang. Setelah mayarakat mendapatkan penyuluhan mengenai pengobatan TBC, tentang tanda dan gejala, pencegahan dan penatalaksanaannya, pengetahuan masyarakat Kecamatan Sragi Kab. Pekalongan mengenai pengobatan TBC meningkat.

References

• Damayati, D., Susilawaty, A., & Maqfirah. (2018). Risiko Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene, 4(2), 121–130.

• Imelda Trensiana Timu. (2019). Gambaran Kejadian Hiv/Aids Pada Penderita Tb Paru Di Uptd Puskesmas Betun Tahun 2016-2018. 2–53.

• Kambuno, N. T., Senge, Y. H., Djuma, A. W., & Barung, E. N. (2019). Uji Tuberkulosis Laten Pada Kontak Serumah Pasien Bta Positif Dengan Metode Mantoux Test. Jurnal Info Kesehatan, 17(1) 50–63. Https://Doi.Org/10.31965/Infokes.Vol17.Iss1.239

• Linggasari, D., Sehat, Y., & Produktif, D. A. N. (2019). Dinamika Journal, Vol. 1 No. 4, 2019. 1(4), 87–93.

• Noviarisa, N., Yani, F. F., & Basir, D. (2019). Tren Kasus Tuberkulosis Anak Di Rsup Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1s), 36. Https://Doi.Org/10.25077/Jka.V8i1s.949

• R, A. P., Erika, K. A., & Saleh, U. (2020). Pemberdayaan Keluarga Dalam Perawatan Tuberkulosis. Media Karya Kesehatan, 3(1), 50–58. Https://Doi.Org/10.24198/Mkk.V3i1.24040

• Yuli, D., & Indriani, D. (2015). Pemodelan Binomial Negatif Untuk Mengatasi Overdispersi Data Diskrit Pada Kasus Baru Tb Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 4(2), 134–142.

Published
2024-08-16
Section
Articles