Wajah Toleransi Antar Budaya Pada Masyarakat Multikultural Di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima

  • Andi Hasliyati Ike Safitri, Idris Sodikin UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Fahrudin
  • Musafir Musafir STKIP Hamzar
Keywords: Komunikasi, Antara Budaya, Masyarakat Berbagai Budaya

Abstract

Artikel ini mengupas komunikasi antara budaya masyarakat berbagai budaya dan corak kehidupan masyarakat berbagai budaya di kampung Oi Bura, mukim Tambora, daerah Bima. Untuk menjawab persoalan ini, pengkaji menggunakan kaedah kualitatif yang berorientasikan kajian komunikasi antara budaya. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif, pengkaji coba menguraikan bagaimana fenomena komunikasi antara budaya dalam masyarakat budaya dengan berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh kampung Oi Bura, pengkaji turut menerangkan bagaimana corak kelestarian kehidupan sosial yang menjadi ciri masyarakat majmuk.

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat Oi Bura dalam memupuk semangat komunikasi antara budaya dengan menghidupkan kearifan lokal dalam menempelkan keharmonisan dalam masyarakat majmuk ialah: tradisi Nyongkolan, tradisi keagamaan, tradisi Weha Rima, tradisi Teka Ra Ne'e, dan Mbolo. Tradisi Weki. Masyarakat Oi Bura juga mempunyai corak kehidupan sosial seperti berikut: Pola gotong royong, pola sistem keagamaan, pola sistem kekerabatan/organisasi sosial, pola kehidupan ekonomi, pola sistem pendidikan, dan seni.

References

Azwar, Saefudin. (2001). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Allo, Liliweri. (2009). Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Pustaka Pelajar.
Ayatullah, Kepala Urusan Kepemerintahan Desa Oi Bura pada tanggal 27 Mei 2020.
Awaludin, Guru Honorer SDN Sori Bura, Wawancara 23 April 2020.
Deddy, Mulyana & Jalaludin, Rakhmat. (2005). Komunikasi Antarbudaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Deni, Sulaiman. (2014). Rona Budaya Nusantara. Surakarta: Cv. Aryhaeko Sinergi Persada.
Aura CV Anugrah Utama Raharja. (2013). Pengantar Antrapologi (Sebuah Ikhtiar Mengenal Antropologi). Lampung: Gunsu Nurmansyah.
Psik Indonesia indonesia. (2018). Zamrud Toleransi. Jakarta: Henry Thomas Simarmata.
http://dinamikambojo.wordpress.com/2016/09/26/pameran-potensi-desa-oi-bura-libatkan-warga-empat-etnis/ diakses pada 01 Oktober, Pukul 23:50 Wita.
Moleong. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Middya, Boty. (2017). Studi Interaksi Sosial Masyarakat Islam Melayu Dengan Non Melayu Pada Masyarakat Sukabangun Kel-Sukajadi Kec. Sukarami Palembang (Vol. 1). Jsa.
M. Umar, (BA., Camat Tambora), Wawancara pada Tanggal 25 Februari 2020.
Muslimin Usman (70 Tahun), Pahlawan dan Inovator Pendiri desa Oi Bura, Wawancara, Oi Bura, 5 Februari 2020.
M. Natsir (Kepala suku sasak), Wawancara pada Tanggal 17 Februari 2020.
Naniek I. Taufik. (2015). Tambora (Sampai Ke Kita). Bima: Museum Kebudayaan Samparaja Bima.
Rustam, Ibrahim. (2013). Pendidikan Multikultural, (Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam (Vol. 7). Addin.
Rahmad, Hidayat. (2018). Segregasi Residensial Dan Intersubyektivitas Kewarganegaraan Masyarakat Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima (Vol. 3). Journal Of Gavernance.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Wahyudin, (Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa Pertama Oi Bura), Wawancara pada Tanggal 26 Februari 2020.
Wahyudin (Kepala desa Oi Bura), Wawancara pada Tanggal 30 Februari 2020.
Yusuf Warga Desa Oi Bura, wawancara pada 27 Mei 2020.
Tajuddin, Noer Effendi. (2013). Budaya Gotong Masyarakat Dalam Perubahan Sosia Saat Ini (Vol. 2). Jurnal Pemikiran Sosiologi.
Profil Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Tahun 2019.
Published
2022-02-05
Section
Articles