Sosialisasi Permakultur Dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan di Desa Bola Bulu Kabupaten Sidenreng Rappang
Abstract
Salah satu kebiasaan masyarakat petani setelah panen ialah melakukan pembakaran terhadap sisa-sisa tanaman. Hal ini tentu dapat mengganggu kestabilan lingkungan hidup dan akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Pada sisi lain, lahan pekarangan dibiarkan menganggur padahal lahan ini dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Fenomena ini juga berlaku di Desa Bola Bulu, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang. Atas dasar hal itu, maka diadakanlah kegiatan pengabdian masyarakat, sebagai bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. Pengabdian ini memperkenalkan sistem pertanian permakultur dengan tujuan agar masyarakat Desa Bola Bulu dapat mengelola lingkungan, termasuk lingkungan pekarangan dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara saling berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat dan aparat desa. Hasilnya, para peserta menyambut antusias kegiatan ini, dan membuka wawasan mereka akan kelebihan sistem permakultur yang ekonomis dan ramah terhadap lingkungan. Mereka menyadari bahwa ternyata perilaku membakar sisa-sisa tanaman dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
References
Atriawardhani, I., & Kohdrata, N. (2020). Perencanaan lanskap Villa Cloud Nine Estate dengan pendekatan permakultur di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Jurnal Arsitektur Lansekap, 6(1).
Braun, G., Braun, M., Kruse, J., Amelung, W., Renaud, F. G., Khoi, C. M., … Sebesvari, Z. (2019). Pesticides and antibiotics in permanent rice, alternating rice-shrimp and permanent shrimp systems of the coastal Mekong Delta, Vietnam. Environment International, 127, 442–451.
Dadi, D. (2021). Pembangunan Pertaniandansistem Pertanian Organik: Bagaimana Proses Serta Strategi Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan Di Indonesia. Jurnal Education and Development, 9(3), 566–572.
Dewi, N. K. I. P., Putra, I. D. G. A. D., & Susanta, I. N. (2017). Pusat Pertanian Organik Di Gianyar, Bali Penerapan Konsep Permakultur pada Fungsi Bangunan Pertanian. Arsitektur, 5(2).
Gondo, Y. H., Hardiyati, H., & Handayani, K. N. (2017). Strategi Perancangan Sekolah Alam Smk Pertanian Dengan Pendekatan Sistem Permakultur Di Purbalingga. ARSITEKTURA, 15(1), 316–324.
Misni, A., Zaki, M. A. M., & Latif, F. A. A. (2014). Pendekatan permakultur bagi mewujudkan gunatanah pertanian lestari di Malaysia: Kajian kes di Kuala Ping, Terengganu. Geografia: Malaysian Journal of Society and Space, 10(6), 105–117.
Parlupi, B. (2021). Permakultur, Sistem Pertanian yang Berkelanjutan. Retrieved from www.pustakaborneo.org website: https://www.pustakaborneo.org/berita/seputar-pembangunan-berkelanjutan/permakultur-sistem-pertanian-yang-berkelanjutan.html#gsc.tab=0
Permatasari, B. R., Ridjal, A. M., & Soekirno, A. (2014). Penerapan Konsep Permakultur Dengan Pendekatan Sosioekologi Dalam Membangun Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Jengglung Harjo, Kabupaten Tulungagung). RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 12(1), 91–100.
Putryana, O., Nugroho, P. S., & Musyawaroh, M. (2020). Penerapan Konsep Permaculture Pada Perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Wonogiri. Senthong, 3(2).
Ramadhan, M. A. (2020). Penerapan Farm From Home Melalui Kegiatan Vertikultur Sebagai Solusi Antisipatif Terhadap Krisis Ketahanan Pangan Akibat Pandemi Covid-19. In Minda Mahasiswa Indonesia: Antisipasi Resesi Dan Krisis Pangan Akibat Pandemi (Vol. 55). Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.