Penyuluhan Gizi Penting Sebagai Upaya Catch Up Dan Pencegahan Stunting Pada Orang Tua

  • Ardina Rezky Noeraini Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Entin Srihadi Yanti Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Eko Sri Wulaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Puspita Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Lilik Sulistyorini Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Risma Rahayu Nengtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Dewi Juhana Universitas Nusantara PGRI Kediri
Keywords: Stunting, Gizi, Pengetahuan

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan yang diakibatkan oleh kurangnya gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Pravelensi kejadian Stunting di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2016 hingga tahun 2018, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 hingga tahun 2021. Penurunan pravelensi stiunting hingga tahun 2021 masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh WHO. Kekurangan gizi merupakan faktor penyebab langsung kejadian stunting. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekurangan gizi pada anak adalah tingkat pengetahuan. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi akan menentukan perilaku ibu dalam menyediakan makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyuluhan kesehatan mengenai gizi merupakan salah satu metode pencegahan stunting. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan mengenai gizi di TK Dharma Wanita Dukuh II, Ngadiluwih, Kediri menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orang tua (ibu) terkait gizi untuk mencegah terjadinya stunting. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua murid di TK Dharma Wanita Dukuh II memiliki perhatian yang besar terhadap kebutuhan gizi sang anak.    

References

Amalia, I. D., Lubis, D. P. U., & Khoeriyah, S. M. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 12(2), 146–154.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah pesedaan dan perkotaan. Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.
Ernawati, R., & Jayanti, R. (2021). Faktor Jarak Kehamilan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Harapan Baru Samarinda Seberang. Borneo Student Research, 2(3), 1705–1710.
Karundeng, L. R., Ismanto, A. Y., & Kundre, R. (2015). Hubungan Jarak Kelahiran Dan Jumlah Anak Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Kao Halmahera Utara. Ejournal Keperawatan, 3(1), 1.
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021. In Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). ISI PIRINGKU. Jakar: Kementrian Kesehatan RI. Retrieved from www.kesmas.kemkes.go.id
Riskesdes RI. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, p. 674. Jakarta.
Supariasa Nyoman, I. D., & Purwaningsih, H. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang. Karta Rahardja, Jurnal Pembangunan Dan Inovasi, 1(2), 55–64.
United Nations Children’s Fund. (2015, June). UNICEF ’ s Approach to Scaling Up Nutrition. UNICEF.
Published
2023-02-12
Section
Articles