Pemeriksaan Kesehatan Sebagai Upaya Deteksi Dini Penyakit Degeneratif di Kelurahan Sendangguwo
Keywords:
Early Detection; Degenerative Diseases
Abstract
Modern lifestyle can make most people lazy about doing physical activities such as sports. Apart from that, unbalanced diet, work demands, stress due to economic factors and exposure to pollution which can trigger free radicals will cause changes in the body. These factors unconsciously trigger the emergence of degenerative diseases. Lifestyle changes in food consumption are triggered by busy work and fast food promotions, but are not balanced by knowledge. Degenerative disease refers to a health condition characterized by the progressive destruction of tissue over time. This disease cannot be cured, it can only be managed to relieve and improve symptoms. Without people realizing, this degenerative disease occurs at the productive stage of life and people only get themselves checked after symptoms appear.
References
Akbar, H., & Tumiwa, F. F. (2020). Edukasi Upaya Pencegahan Hipertensi pada Masyarakat di Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 1(3), 154–160.
Budiono, N. D. P., & Rivai, A. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 371–379.
Damanik, S., & Sitompul, L. (2020). Hubungan gaya hidup dengan hipertensi pada lansia. Nursing Arts, 14(1), 30–36.
Febriani, R. (2019). Analisis Kejadian Hipertensi Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus. Jurnal Aisyiyah, 4(3). https://doi.org/https://doi.org/10.36729/jam.v4i0.972
Handajani, A., Roosihermatie, B., & Maryani, H. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1). https://doi.org/10.22435/bpsk.v13i1 Jan.2755
Karwiti, W., Rezekiyah, S., Nasrazuhdy, N., Lestari, W. S., Nurhayati, N., & Asrori, A. (2023). Blood Chemistry Profile as Early Detection of Degenerative Diseases in the Productive Age Group. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), 9(3), 494–503. https://doi.org/https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1389
Kuswandono, E. (2019). Hubungan Perilaku Olahraga terhadap Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 1(4).
Ladyani, F., Febriyani, A., Prasetia, T., & Berliana, I. (2021). Relationship between Exercise and Stress with the Level of Hypertension in the Elderly. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 82–87. https://doi.org/https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.514
Muliasari, H., Hamdin, C. D., Ananto, A. D., & Ihsan, M. (2019). Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Dan Resiko Penyakit Degeneratf. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(1). https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jppm.v2i1.1018
Oktiawati, A. (2023). Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Kegiatan Bhakti Masyarakat Pramuli Kwaran Slawi Kabupaten Tegal. Jurnal Abdi Mas Bhakti, 4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.36308/jabi.v4i2.576
Rahayu, D., Irawan, H., Santoso, P., Susilowati, E., Atmojo, D. S., & Kristanto, H. (2021). Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Lansia. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(1), 91–96.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Rohmayanti, I. D. (2021). Pembentukan Kader Posbindu PTM Tingkatkan Skill Kader d an Partisipasi Warga Sebagai Upaya Mengatasi Penyakit Tidak Menular di Desa Rambeanak, Magelang. Community Empowerment, 6(3), 404–410.
Warganegara, E., & Nur, N. N. (2016). Faktor risiko perilaku penyakit tidak menular. Jurnal Majority, 5(2), 88–94.
Budiono, N. D. P., & Rivai, A. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 371–379.
Damanik, S., & Sitompul, L. (2020). Hubungan gaya hidup dengan hipertensi pada lansia. Nursing Arts, 14(1), 30–36.
Febriani, R. (2019). Analisis Kejadian Hipertensi Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus. Jurnal Aisyiyah, 4(3). https://doi.org/https://doi.org/10.36729/jam.v4i0.972
Handajani, A., Roosihermatie, B., & Maryani, H. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1). https://doi.org/10.22435/bpsk.v13i1 Jan.2755
Karwiti, W., Rezekiyah, S., Nasrazuhdy, N., Lestari, W. S., Nurhayati, N., & Asrori, A. (2023). Blood Chemistry Profile as Early Detection of Degenerative Diseases in the Productive Age Group. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), 9(3), 494–503. https://doi.org/https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1389
Kuswandono, E. (2019). Hubungan Perilaku Olahraga terhadap Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 1(4).
Ladyani, F., Febriyani, A., Prasetia, T., & Berliana, I. (2021). Relationship between Exercise and Stress with the Level of Hypertension in the Elderly. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 82–87. https://doi.org/https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.514
Muliasari, H., Hamdin, C. D., Ananto, A. D., & Ihsan, M. (2019). Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Dan Resiko Penyakit Degeneratf. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(1). https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jppm.v2i1.1018
Oktiawati, A. (2023). Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Kegiatan Bhakti Masyarakat Pramuli Kwaran Slawi Kabupaten Tegal. Jurnal Abdi Mas Bhakti, 4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.36308/jabi.v4i2.576
Rahayu, D., Irawan, H., Santoso, P., Susilowati, E., Atmojo, D. S., & Kristanto, H. (2021). Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Lansia. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(1), 91–96.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Rohmayanti, I. D. (2021). Pembentukan Kader Posbindu PTM Tingkatkan Skill Kader d an Partisipasi Warga Sebagai Upaya Mengatasi Penyakit Tidak Menular di Desa Rambeanak, Magelang. Community Empowerment, 6(3), 404–410.
Warganegara, E., & Nur, N. N. (2016). Faktor risiko perilaku penyakit tidak menular. Jurnal Majority, 5(2), 88–94.