Aktivasi Ruang Liminal Produktif melalui Edible Hydrofarm Vertikal di Permukiman Kota Jakarta
Abstract
Kepadatan wilayah perkotaan sering menyisakan ruang liminal yang terabaikan, padahal berpotensi dimanfaatkan secara produktif. Di RT 004 RW 02 Kelurahan Palmerah, ruang semacam itu semula digunakan sebagai tempat pembuangan sampah daun kering, sehingga menurunkan kualitas visual lingkungan sekaligus menyia-nyiakan peluang pemanfaatan. Program edible hydrofarm diinisiasi untuk mengubah area terbengkalai tersebut menjadi kebun pangan vertikal yang menghasilkan sayuran segar bagi warga. Kegiatan berlangsung selama delapan bulan dengan melibatkan kelompok mitra non-produktif, sehingga tidak hanya memberdayakan masyarakat, tetapi juga mendorong interaksi sosial yang positif. Metode vertikal hydrofarm dipilih karena efisien di lahan sempit, hemat air, dan ramah lingkungan. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan serta kesehatan melalui ketersediaan pangan segar, program ini diharapkan menciptakan ruang hijau yang bersih, tertata, dan fungsional. Dengan demikian, ruang liminal dapat bertransformasi menjadi pusat aktivitas sehat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat perkotaan.
References
Amani-Beni, M., Xie, G., Yang, Q., Russo, A., & Khalilnezhad, M. R. (2022). Socio-Cultural Appropriateness of the Use of Historic Persian Gardens for Modern Urban Edible Gardens. Land, 11(1). https://doi.org/10.3390/land11010038
Anggiani, M., Artiningrum, P., Lelo, L., Arroyan, M. I., & Ismail, A. (2025). From Family Herbal Plants to Interaction Place: Enhancing Community Engagement in RW 05, Palmerah Urban Kampong. Jurnal Abdi Masyarakat, 10(02), 129–140.
Asikin, D., Handajani, R. P., & Mustikawati, T. (2016). Vertical Garden Dan Hidroponik Sebagai Elemen Arsitektural Di Dalam Dan Di Luar Ruangan. Review of Urbanism and Architectural Studies, 14(1). https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2016.014.01.4
Bailey, S., Hendrick, A., & Palmer, M. (2018). Eco-social Work in Action: A Place for Community Gardens. Australian Social Work, 71(1). https://doi.org/10.1080/0312407X.2017.1384032
Basir, B., Hidayani, M. T., & Karim, M. (2023). Pendampingan Kegiatan Berbudidaya Ikan Sistem Akuaponik Dengan Penggunaan Pakan Mandiri Di Kampung Baru Palanro. Komunita, 2(1), 146–152.
Feyh, M. H. (2022). Implementing a Community Garden in a Socially Vulnerable Urban Area of Brazil. Revista Verde de Agroecologia e Desenvolvimento Sustentável, 17(3). https://doi.org/10.18378/rvads.v17i3.9165
Nurgiantoro, N., Hadini, L. O., Mando, L. O. A. S., Aris, A., Jackrianto, S., Firmansyah, F. R., & Wati, H. (2023). Pemanfaatan Edible Landscape pada Lahan Berskala Kecil sebagai Solusi Pengurangan Pulau Panas akibat Land Surface Temperature di Kelurahan Wundumbatu Kota Kendari. Sewagati, 7(5). https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i5.592
Pandangwati, S. T. (2022). Perencanaan Tata Ruang Berwawasan Pangan: Sebuah Resep Untuk Kota Berkelanjutan. Reka Ruang, 5(2).
Santoso, D. K., Setyabudi, I., & Rahmawati, A. (2023). Pemodelan Tata Ruang Pekarangan Rumah Tinggal Suku Madura Berbasis Tanaman Edible Lokal. Jurnal TekstuReka, 1(1). https://doi.org/10.32502/tekstureka.v0i0.6364
Saroinsong, F. B. (2022). Desain Edible Landscape, Bentuk Pertanian Kota Yang Meningkatkan Estetika Dan Ketahanan Pangan. AGRI-SOSIOEKONOMI, 18(3). https://doi.org/10.35791/agrsosek.v18i3.44716
Susylowati, D., Utami, P., & Hajoeningtijas, O. D. (2023). Sosialisasi dan Penyuluhan Edible Landscaping untuk Kemandirian Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah yang Estetik Bagi Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Banyumas. Artha Imperium: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 20–29.
Tamariska, S. R., & Ekomadyo, A. S. (2017). ‘Place-Making’ Ruang Interaksi Sosial Kampung Kota’. Jurnal Koridor, 8(2), 172–183. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1345





